Palangka raya – Konsistensi, inovasi, dan sinergi menjadi dasar dalam upaya menjaga stabilitas harga. Ketiganya menjadi landasan Bank Indonesia (BI) dalam membangun strategi menjaga ketahanan pangan yang antara lain diwujudkan melalui inisiasi Gerakan nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
Terkait dengan hal itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalteng menggelar kegiatan Pesona Tambun Bungai (PTB) 2023, telah diselenggarakan GNPIP Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Jum’at (14/7/2023).
Provinsi Kalteng melakukan inovasi pengelolaan pangan melalui food estate dan kawasan penyangga khususnya komoditas beras. Dalam upaya stabilitas ini, penguatan ekonomi Kalteng didorong dengan geliat produk lokal dan penguatan pariwisata. Olehnya GNPIP Kalteng pada kesempatan ini diselaraskan bersamaan dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gerakan Nasional Bangga Berwisata di Indonesia (GBWI), yang dipadukan dalam gelaran PTB 2023.
Terkait konsistensi, inovasi dan sinergi itu, Gubernur BI, Perry Warjiyo dalam puncak gelaran GNPIP, GBBI, GBWI di Kalteng menyampaikan tiga hal. Pertama, Gubernur Perry mengajak masyarakat membeli produk UMKM buatan Indonesia serta bersama mengendalikan harga untuk mensejahterakan
rakyat.
“UMKM yang lebih dari 90 persen menyerap tenaga kerja merupakan pilar ekonomi negara untuk memajukan kaum wanita dan pemuda. Di samping Itu, pariwisata Indonesia juga penting bagi kesejahteraan rakyat,” katanya.
Kedua, sambung Perry, perkuat hilirisasi dan digitalisasi bagi UMKM. QRIS yang merupakan inisiasi BI adalah salah satu contoh bagaimana BI dapat membantu mendigitalkan UMKM.
“Ketiga, perlunya memperkuat koordinasi dan sinergi. Salah satunya melalui kolaborasi pada GNPIP yang dilakukan sejak 2022 lalu melalui 46 kantor BI di seluruh Indonesia,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki berharap program ini dapat mendukung UMKM agar pertumbuhan ekonomi merata.
“Ke depan, sesuai arahan Presiden RI, kita perlu mendorong produk wastra, kuliner dan kriya yang luar biasa. Secara bersamaan kita perlu meningkatkan kualitas lapangan kerja di sektor ini mengingat 97 persen lapangan kerja disediakan usaha mikro, khususnya sektor informal,” jelasnya.
Karenanya, sambung Menteri Teten mengajak untuk menggiatkan hilirisasi produk UMKM dari keunggulan masing-masing daerah, contohnya adalah komoditas rotan di Kalteng.
Sementara, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahudin Uno, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang ciamik dan baik antara Bank Indonesia, Kementerian/Lembaga, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, dan dunia usaha atas terselenggaranya harvesting GBBI-GBWI Kalimantan Tengah 2023.
“Kedepan, kita tegaskan komitmen bersama untuk bangun Indonesia yang kuat dan berdaya saing di kancah internasional, dengan membangkitkan semangat kebanggaan terhadap produk buatan Indonesia dan keindahan pariwisata di tanah air,” kata Sandiaga.
Lebih lanjut katanya, perkuat pondasi pembangunan ekonomi, menjaga keberlanjutan lingkungan, dan memperkuat identitas kita sebagai bangsa yang kreatif dan berbudaya.
GNPIP sebagai komitmen bersama dalam mengoptimalkan langkah pengendalian inflasi dari sisi suplai dan mendorong produksi, ditujukan mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif guna mendukung pemulihan ekonomi nasional.
“Harapannya, GNPIP kali ini menjadi katalisator stabilitas harga Kalteng melalui program yang dicanangkan, di antaranya bersama Pemerintah Daerah dalam pengembangan food estate dan kawasan penyangga di Kalimantan Tengah,” jelas Sandiaga.
Program utama ini, sambungnya, ialah pengedaran bibit padi varietas Inpari (IR) 42 (pera) yang menjadi kunci ketersediaan beras karau untuk ketahanan pangan berikut bantuan teknis dan fasilitas pertanian yang dimulai sejak tahun 2021 lalu.
Dalam program ini, Pemerintah setempat telah mendorong penanaman padi IR42 pada 400 hektar lahan di bulan April 2023, dan sementara BI telah melakukan demplot budidaya varietas yang sama sebesar 10 hektar di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Di tengah upaya menjaga stabilitas tersebut, penguatan ekonomi Kalteng dicapai melalui perluasan pasar bagi
produk UMKM dan meningkatkan kunjungan wisatawan. GBBI sebagai gerakan yang bertujuan membangkitkan kinerja UMKM/ikm Artisan dan kunjungan wisatawan pasca pandemi, menjadi sarana yang
tepat dalam memperluas produk lokal Kalteng.
Hal ini diimplementasikan BI bersama Kementerian, Dinas dan Lembaga setempat dengan melakukan pameran produk lokal dan business matching. Selanjutnya, GBBI dan GBWI ini akan disinergikan dengan flagship event BI yaitu Karya Kreatif Indonesia (KKI) yang akan mengangkat potensi Kalimantan, pada tanggal 27-30 Juli 2023 mendatang di Jakarta.
Pada kesempatan ini ketiga gerakan nasional tersebut dikemas dalam program flagship Pesona Tambun Bungai (PTB), yaitu agenda tahunan BI Perwakilan Kalimantan Tengah, yang bertujuan mempromosikan produk unggulan UMKM serta destinasi wisata setempat.
“Dengan terlaksananya GNPIP-GBBI dan GBWI Kalimantan Tengah 2023, kami berharap semangat kolaborasi antara pemerintah, otoritas, sektor swasta, dan masyarakat semakin kuat sehingga inflasi di Kalimantan Tengah terus terjaga dan berada pada sasaran inflasi Nasional,” demikian Sandiaga. (asp)
Sumber Berita :