KUALA KURUN – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gunung Mas (Gumas) Evandi mengakui mendapat keluhan dari sejumlah orang tua, yang mendaftarkan anaknya ke SMAN 1 Kahayan Hulu Utara (Kahut). Ini karena biaya daftar ulang siswa baru disitu mencapai Rp 1,5 juta.
“Biaya Rp1,5 juta itu terdiri dari kelengkapan siswa baru senilai Rp250 ribu, baju batik Rp300 ribu, kaus olahraga Rp300 ribu, iuran OSIS satu tahun Rp240 ribu, sumbangan pembangunan WC siswa Rp200 ribu dan pelaksanaan proyek P5 IKM Rp200 ribu,” kata Evandi, Minggu 16 Juli 2023.
Dia menyesalkan besaran nilai baju setelan batik dan olahraga yang mencapai Rp300 ribu, serta sumbangan pembangunan WC dan pelaksanaan proyek P5 IKM. Kalau dikenakan biaya sebesar itu, kasihan orang tua siswa. “Saya ingatkan seluruh sekolah, khususnya SMA atau sederajat, agar tidak menjadikan penerimaan siswa baru tahun pelajaran 2023/2024 sebagai lahan bisnis,” tegasnya.
Politisi Partai NasDem ini menuturkan, meskipun sekarang ini kewenangan SMA sederajat berada dibawah pemerintah provinsi, namun SMA sederajat diminta tidak menetapkan besaran nilai biaya daftar ulang dengan seenaknya. Terpisah, Kepala SMAN 1 Kahut Sutrisno mengakui, pembiayaan yang dibayar saat daftar ulang siswa baru senilai Rp1,5 juta. Ini sudah disampaikan ke seluruh orang tua, ketika rapat antara orang tua dan sekolah
“Untuk pengadaan seragam batik dan olahraga pengadaan dilakukan oleh sekolah, karena harus dipesan terlebih dahulu. Sedangkan seragam putih abu-abu dan pramuka, kami persilahkan orang tua siswa untuk membeli sendiri karena bahannya banyak tersedia di pasaran,” terangnya.
Kalau pembangunan WC, itu mendesak karena sekarang ini WC sekolah hanya ada tiga dan digunakan hampir 330 siswa. Sebenarnya telah diajukan permohonan untuk pembangunan WC ke Disdik Provinsi Kalteng, tapi permohonan itu belum terealisasi. “Pada tahun ini, kami hanya mendapatkan anggaran untuk rehab ruangan dari disdik provinsi,” ujarnya.
Selanjutnya sumbangan pelaksanaan proyek P5 IKM, itu diperlukan untuk implementasi kurikulum. Proyek ini akan dilaksanakan pada akhir semester, yang membutuhkan biaya tidak sedikit. Dengan demikian, SMAN 1 Kahut meminta bantuan orang tua untuk mendukung proyek P5 IKM, supaya kegiatan berjalan dengan baik dan terlaksana pada akhir semester ganjil dan genap.
“Seluruh pembiayaan boleh dicicil sampai tiga kali dalam waktu tiga bulan yakni sampai Bulan September tahun 2023. Kami memberi kelonggaran atau keringanan, bahkan pembebasan bagi peserta didik yang tidak mampu,” pungkasnya.
Sumber Berita : https://www.matakalteng.com/