Terkini

FKUB Kapuas Bersama Pemkab dan Kemenag Bersinergi Jaga Kerukunan Dimulai dari Generasi Milenial

Kuala Kapuas – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) bersama Pemkab Kapuas dan Kementerian Agama (Kemenag) bersinergi menjaga kerukunan dimulai dari generasi milenial.

Implementasinya dengan diadakannya kegiatan pembinaan Kerukunan Umat Beragama (KUB) bagi siswa sekolah yang ada di wilayah Kuala Kapuas.

Kegiatan yang dilaksanakan selama 2 hari itu dibuka langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Kapuas, Hamidhan dan dihadiri oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Kapuas diwakili Sekretaris Asy’ari, Ketua FKUB Kapuas, KH Muchtar Ruslan dan sejumlah unsur anggota FKUB Kapuas.

Jumlah peserta 100 orang dibagi menjadi 2 angkatan I berjumlah 50 orang dan angkatan II 50 orang yang teridiri dari siswa sekolah MA, SMA, SMK dan SMKS yang ada di wilayah Kota Kuala Kapuas.

Ketua FKUB Kapuas, KH Muchtar Ruslan mengatakan pihaknya terus berupaya menjaga dan mempertahankan kerukunan di Kabupaten Kapuas melalui program FKUB pembinaan terus dilakukan dimulai pembinaan kerukunan di Kecamatan dengan mengundang tokoh agama, tokoh masyarakat, sekarang dilanjutkan pembinaan kerukunan bagi siswa sekolah sebagai generasi muda melinial.

“Rencananya pembinaan kerukunan bagi siswa sekolah tidak hanya dilakukan pada sekolah sekitar kota Kuala Kapuas saja, nanti akan kita jadwal dan agendakan pembinaan kerukunan siswa ke Kecematan sampai yang terjauh,” katanya, Kamis, 27 Juli 2023.

Sementara, Kepala Kemenag Kapuas, Hamidhan menyampaikan menjaga kerukunan umat beragama bisa dimulai dari disekolah, di rumah maupun di masyarakat, Kabupaten Kapuas termasuk kabupaten yang majemuk ada beberapa agama yang di anut di Kabupaten Kapuas seperti Islam, Kristen, Hindu, Katolik dan Budha.

Untuk menjaga itu perlu adanya wadah aspirasi dan disinilah peran FKUB bersama Kementerian Agama dan Pemerintah Daerah bersinergi menjaga dan mempertahankan kerukunan.

“Kementerian Agama melalui moderasi beragama menanamkan sikap yang moderat, artinya bersikap toleran, menghargai pendapat lain yang berbeda selama pendapat tersebut tidak sampai pada jalur penyimpangan, menjadikan perbedaan sebagai kebersamaan dengan saling menghormati,” ucap Hamidhan.

Hamidhan menuturkan sikap moderasi beragama pada kaum milineal sangat perlu diperhatikan karena ini salah satu bagian dari tugas anak bangsa untuk selalu berpikir positif terhadap segala sesuatu.

“Tidak memandang radikal terhadap suatu hal, tidak memandang perbedaan adalah suatu hal yang buruk melainkan menjadikan perbedaan sebagai kekuatan untuk maju bersama,” pungkasnya. (DODI RIZKIANSYAH/J)

Sumber Berita : https://www.borneonews.co.id/

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *